Asal-usul Sembahyang Kaisar Langit (Tian Gong)

Asal-usul Sembahyang Kaisar Langit (Tian Gong)

Asal-usul Sembahyang Kaisar Langit (Tian Gong) – Sembahyang Kaisar Langit merupakan salah satu dari budaya dan Tradisi penting warga Tionghoa terutama bagi warga Tionghoa yang berasal dari Hokkien dan Taiwan. Bagi warga Tionghoa Hokkian, Sembahyang Kaisar Langit atau Bai Tian Gong [拜天公] yang dilakukan pada setiap bulan 1 tanggal 9 kalender Imlek ini bahkan dirayakan lebih meriah daripada Hari Raya Tahun Baru Imlek. Sembahyang Kaisar Langit pada dasarnya adalah merayakan kelahiran Kaisar Langit atau sering disebut juga dengan Yu Huang Da Di [玉皇大帝].

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, Kaisar Langit (Tian Gong [天公]) adalah Dewa Tertinggi yang memimpin semua dewa-dewi serta makhluk-makhluk lainnya yang berada di Tiga Alam, yaitu Alam Surga, Alam Manusia dan Alam Neraka. Oleh karena itu, perayaan hari Kelahiran Kaisar Langit merupakan salah satu Tradisi terpenting yang dirayakan oleh Warga Tionghoa terutama yang berasal dari Hokkian (Fujian).

Asal Usul Sembahyang Kaisar Langit (Tian Gong)

Berikut ini adalah cerita tentang asal usul pentingnya Sembahyang Tian Gong (Kaisar Langit) dalam Tradisi Tionghoa dan keberadaan bahan persembahan Tebu dalam Sembahyang Kaisar Langit ini.

Diceritakan bahwa pada masa Dinasti Ming, Bajak Laut Jepang melakukan perampokan dan pembunuhan di daerah pesisir provinsi Fujian (Hokkian) China. Saat itu bertepatan pada perayaan hari tahun baru Imlek, warga yang tinggal di sekitar pesisir tersebut kemudian berusaha melarikan diri ke tempat yang aman dari pencarian Bajak laut Jepang.  Namun Bajak Laut tersebut masih juga mengejar dan mencari keberadaan mereka. Pada saat ketakutan dan kekuatiran yang luar biasa, tiba-tiba mereka melihat sebidang kebun tebu yang sangat besar. Warga-warga pesisir Fujian tersebut kemudian menyembunyi di dalam kebun tebu yang akhirnya mereka semuanya selamat dari pengejaran Bajak Laut Jepang.

Tepat pada bulan 1 tanggal 9 kalender Imlek, warga pesisir Hokkian (Fujian) ini keluar dari tempat penyembunyiannya yaitu Kebun Tebu. Mereka bersyukur dan menyakini bahwa mereka dapat selamat dari pengejaran ini berkat adanya penolongan dari Kaisar Langit (Tian Gong). Oleh karena itu, setiap bulan 1 tanggal 9 imlek yang juga adalah hari kelahiran Kaisar Langit, mereka melakukan sembahyang Kaisar Langit sebagai rasa terima kasih mereka terhadap-Nya dan berdoa kepada Kaisar Langit agar diberikan Keselamatan, Keberuntungan, Kesehatan dan Kesejahteraan. Sedangkan bahan persembahan Tebu yang sering dijumpai pada saat Sembahyang Kaisar Langit adalah untuk mengingatkan jasa kebun tebu yang telah menjadi tempat persembunyian yang menyelamatkan mereka. Tradisi ini kemudian dilakukan secara turun temurun hingga saat ini.

Baca juga : Dewa Rezeki dalam Tradisi Tionghoa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*