Festival Qing Ming (Cheng Beng)

hari cheng bengFestival Qing Ming (Cheng Beng) – Di Indonesia, Festival Qing Ming atau Qing Ming Jie [清明节] lebih dikenal dengan istilah Cheng Beng dalam bahasa Hokkian atau Cheng Meng dalam bahasa Teochew. Festival Qing Ming memiliki 2 arti yaitu sebagai salah satu dari 24 Jie Qi (24 Musim dan Iklim) dalam Kalender Imlek dan juga merupakan salah satu hari raya atau festival terpenting dalam budaya dan tradisi Tionghoa untuk menghormati para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal dunia.

Festival Qing Ming (Cheng Beng)

Istilah Qing Ming berasal dari karya kuno yang berjudul Suì shí bǎi wèn [岁时百 问] yang menyatakan :

万物生长此时,皆洁而净 [Wàn wù shēng cháng cǐ shí, jiē Qīng jié ér Míng jìng]

yang artinya adalah :

Segala sesuatu yang dilahirkan dan bertumbuh adalah Bersih dan Cerah (Jelas)

Sebagai salah satu Jie Qi (Musim dan Iklim) 24 Jie Qi [24节气 ] dalam Kalender Imlek, Qing Ming (Cheng Beng) merupakan Musim dan Iklim terbaik untuk dapat mulai bercocok tanam. Saat Qing Ming, Suhu mulai merangkak naik, air hujan bertambah banyak sehingga sangat cocok untuk bertanam tanaman pangan seperti padi, gandum, jagung, wijen dan tanaman biji-bijian lainnya.

Sedangkan sebagai Hari Raya atau Festival, hari Qing Ming (Cheng Beng) memiliki arti yang sangat berbeda dengan Fungsi Jie Qi dalam 24 Musim dan Iklim yaitu sebagi Hari Raya terpenting dalam Tradisi Tionghoa untuk memberikan penghormatan kepada para leluhur atau sanak keluarga yang telah meninggal dengan cara mengunjungi tempat pemakaman dan membersihkan kuburan serta melakukan sembahyang di kuburan tersebut.

Berdasarkan Tradisi Tionghoa, saat melakukan pembersihan Kuburan (Shao Mu [扫墓]), anggota keluarga harus membawakan makanan, minuman, buah-buahan dan uang kertas khusus sembahyang ke kuburan tersebut dan mempersembahkannya kepada leluhur atau sanak keluarga yang telah meninggal dengan meletakkannya di depan kuburan. Membersihkan dan mengecat ulang tulisan yang diukir pada batu Nisan serta menambahkan tanah baru kuburan.
Baca juga : Asal usul Ceng Beng (Festival Qing Ming).

Setelah memberikan penghormatan dan sembahyang, makanan dan minuman yang dibawa tadi dapat di makan atau dibawa pulang sedangkan uang kertas yang diperuntukan khusus sembahyang dibakar di sekitar lokasi kuburan tersebut.

Sampai saat ini, Hari Raya Qing Ming (Cheng Beng) yang merupakan hari untuk melakukan penghormatan kepada para leluhur dan sanak keluarga yang telah meninggal dunia masih dilakukan dan diikuti oleh para generasi muda sesuai dengan Tradisi Tionghoa.

Hari Raya Qing Ming atau Festival Qing Ming (Cheng Beng) ini biasanya jatuh pada tanggal 4 ~ 6 bulan April setiap tahunnya.

Pada Tahun 2022, Hari Raya Qing Ming (Cheng Beng) jatuh tepat pada tanggal 5 April 2022 (bulan 3 tanggal 5 [三月初五]  menurut penanggalan Kalender Imlek).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*