Makna Pernak-pernik Imlek di Tahun Baru Imlek – Tahun Baru Imlek merupakan Hari Raya terpenting bagi setiap warga Tionghoa. Tahun Baru Imlek yang menandakan tibanya Musim Semi dengan harapan agar di Tahun Baru ini semua bisnis berjalan dengan lancar, Hidup dengan sehat, berbahagia dan sejahtera. Semua Harapan tersebut dapat kita lihat dari berbagai pernak-pernik yang menghiasi rumah-rumah warga Tionghoa dan juga lingkungan sekitarnya. Dengan pernak-pernik Imlek ini, suasana Imlek akan makin terasa dan juga menunjukan rasa bahagia warga Tionghoa dalam menyambut Tahun Baru Imlek ini.
Mungkin banyak diantara kita yang bertanya, mengapa ada gambar ikan di pernak-pernik Imlek dan apa makna dibalik gambar ikan tersebut. Ada juga bertanya Mengapa saat Imlek harus memberikan Angpao kepada anak-anak, Kok tulisan-tulisan Mandarin ditempelkan di dinding, Apa kaitannya Jeruk dan Imlek, dan lain sebagainya.
Makna Pernak-Pernik Imlek
Berikut ini saya coba menghimpun beberapa pernak-pernik Imlek yang sering digunakan saat menyambut Tahun Baru Imlek dan makna dibalik mengunakan pernak-pernik tersebut.
Tulisan-tulisan Ucapan Selamat
Di hari raya Tahun Baru Imlek, gantugan maupun tempelan Tulisan-tulisan ucapan selamat mungkin merupakan suatu kewajiban dan yang terpenting dalam merayakan hari raya Imlek, karena tulisan-tulisan tersebut adalah pernah-pernak yang paling sering ditemukan. Tulisan-tulisan selamat tersebut menandakan doa dan harapan warga Tionghoa, baik bagi dirinya sendiri maupun doa dan harapan untuk keluarga dan sahabat-sahabatnya. Tulisan Imlek biasanya dalam bentuk bahasa Mandarin dengan huruf berwarna Emas atau Hitam, sedangkan warna dasarnya adalah warna Merah.
Tulisan ucapan selamat yang populer bagi warga Tionghoa adalah “Gong Xi Fa Cai [恭喜发财]” yang artinya Selamat mendapatkan Rezeki. Selain “Gong Xi Fa Cai”, terdapat juga Tulisan-tulisan harapan dan ucapan selamat seperti “Sheng Yi Xing Long [生意兴隆]”, Wan Shi Ru Yi [万事如意], dan masih banyak lagi. Untuk ucapan-ucapan selamat tersebut, anda dapat membaca di artikel : Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek.
Tulisan Fu [福]
Fu [福] adalah tulisan Mandarin yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah Bahagia. Tulisan Fu menandakan harapan untuk hidup bahagia di Tahun yang baru ini. Ada juga yang menempelkan Huruf “Fu” secara terbalik. Sebutan Mandarin, Terbalik adalah Dao [倒], Dao ini memiliki nada yang sama dengan Dao [到] yang artinya adalah tiba. Dengan Tulisan Fu yang terbalik, Warga Tionghoa mengharapkan Tibanya kebahagian di Tahun Baru ini.
Tulisan Chun [春]
Chun [春] adalah tulisan Mandarin yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Musim Semi. Musim Semi adalah Musim terbaik diantara 4 Musim yang ada, sehingga bunga bermekaran dengan cantik, pemandangan terindah di musim semi. Di Musim Semi, semua aktivitas menjadi Normal kembali, petani mulai bercocok tanam sehingga berharapan untuk mendapatkan panen yang lebih baik. Tahun Baru Imlek juga disebut sebagai Festival Musim Semi atau Chun Jie [春节].
Sepasang Puisi (Dui Lian [对联])
Sepasang Puisi atau Dui Lian tau juga Chun Lian [春联] yang artinya Puisi Musim Semi adalah Tulisan-tulisan puisi yang penuh kebahagian dan biasanya ditempelkan di sisi kanan dan kiri pintu. Sama halnya dengan Tulisan-tulisan ucapan selamat, Dui Lian merupakan harapan dan doa warga Tionghoa untuk masa depan dan kehidupan yang lebih baik di tahun yang akan datang. Selain itu, juga menandakan suka cita warga Tionghoa dalam merayakan Hari Raya Tahun Baru Imlek.
Gambar Ikan
Pasti ada yang bertanya, apa pula kaitan Ikan dengan Hari Raya Imlek. Mengapa setiap merayakan Hari Raya Imlek pasti ada gambar Ikan sebagai pernak-pernik Imlek. Nah, ini penjelasannya.
Ikan merupakan makanan favorit warga Tionghoa, namun Ikan juga merupakan lambang keberuntungan dalam Tradisi Tionghoa. Kata Ikan dalam mandarin adalah “Yu [鱼]”, kata tersebut memiliki nada yang sama dengan Yu [余] yang artinya adalah lebih. Setiap warga Tionghoa mengharapkan Rezeki yang berlebihan, hidup yang lebih sehat dan bahagia serta usaha yang lebih lancar.
Gambar Dewa Rezeki (Cai Shen [财神])
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, Dewa Rezeki adalah Dewa yang bertugas untuk membagikan rezeki kepada umat manusia. Oleh karena itu, kedatangan Dewa Rezeki merupakan hal yang paling diharapkan sehingga sering kita temukan gambar-gambar maupun patung-patung dewa rezeki di rumah-rumah warga Tionghoa saat merayakan Hari Raya Imlek.
Baca juga : Dewa Rezeki dalam Tradisi Tionghoa
Mercon / Petasan “Bian Pao [鞭炮]”
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, Mercon atau Petasan yang memiliki suara ledakan ini dapat mengusir makhluk halus dan juga berbagai ketidakberuntungan sehingga di tahun yang akan datang penuh dengan keberuntungan serta kebahagiaan. Mercon atau Petasan ini pada mulanya digunakan untuk mengusir Hewan Buas yang memakan manusia yaitu Hewan Nian (Nian Shou [年兽])》
Baca juga : Cerita tentang Raksasa Nian
Barongsai dan Singa
Barongsai adalah tarian Tradisional Tionghoa dengan menggunakan Sarung yang menyerupai Singa. Singa yang merupakan raja hewan ini melambangkan kegagahan, keberanian dan keberuntungan. Singa juga dipercayai dapat mengusir segala ketidakberuntungan serta mengusir makluk-makhluk halus yang menganggu kehidupan manusia. Oleh karena itu, Tahun Baru Imlek sering dimeriahkan dengan adanya tarian Barongsai yang bermaksud untuk mengusir segala ketidakberuntungan sehingga Tahun yang baru ini dapat hidup dengan lancar dan bahagia. Barongsai dalam bahasa Mandarin disebut dengan “Wu Shi [舞狮]”
Selain Barongsai, Singa juga sering ditempel di dinding dalam bentuk Sticker besar dan juga patung-patung miniatur Singa yang dijadikan sebagai pajangan di lemari dan meja.
Lampion/Lentera Merah
Dalam mata masyarakat Tionghoa, Lampion atau Lentera merah memiliki arti kebersamaan, persatuan, bisnis yang lancar dan sukses, keberuntungan, semangat, kebahagiaan dan yang terpenting adalah penerangan hidup. Oleh karena itu, kita sering melihat Lampion atau Lentera merah yang digantungkan di hampir setiap rumah warga Tionghoa yang merayakan Hari Raya Imlek. Selain Rumah, di Jalan Raya, pusat perbelanjaan maupun restoran juga sering ditemukan Lampion atau Lentera merah ini.
Gambar 12 shio
Gambar Shio juga merupakan salah satu pernak-pernak yang terpenting dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Shio adalah Simbol Hewan yang digunakan untuk melambangkan Tahun dalam Astrologi Tionghoa sesuai dengan kalender Imlek. Setiap Tahun diwakili oleh satu shio. Shio dalam Tradisi Tionghoa berjumlah 12 (Duabelas) sehingga siklus shio juga 12 tahunan. Biasanya Tahun Baru Imlek juga menandakan pergantian Shio sehingga Shio ditahun sebelumnya akan ditinggalkan dan menyambut kedatangan Shio yang baru. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa menghiasi rumahnya dengan pernak-pernik Shio Tahun Baru dengan harapan Shio baru tersebut dapat memberikan keberuntungan dan kebahagian bagi mereka.
Baca juga : Urutan 12 Shio dalam Tradisi Tionghoa
Jeruk
Mungkin banyak akan bertanya, apa kaitan Jeruk dengan Hari Raya Imlek. Jeruk dalam bahasa mandarin adalah Ju [桔]. Ju memiliki nada yang hampir sama dengan Ji [吉]. Tulisan mandarinnya Ju [桔] juga sangat mirip dengan Ji [吉]. Ji [吉] dapat diartinya sebagai keberuntungan sehingga dengan adanya Jeruk berarti kita dapat mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
Angpao
Mungkin semua kita sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Saat ini, pemberian Angpao tidak hanya dilakukan saat merayakan hari raya Imlek, tapi Angpao juga dapat ditemukan dalam berbagai kegiatan yang sifatnya bahagia dan suka cita seperti memberikan Angpao saat ulang tahun dan menikah. Memberikan Angpao kepada generasi yang lebih muda seperti anak-anak kecil dan muda-mudi yang belum menikah dalam Tahun Baru Imlek adalah sebagai harapan atau ucapan selamat si pemberi Angpao kepada si penerima Angpao. Saat memberikan Angpao, si pemberi Angpao biasanya akan mengucapkan berbagai ucapan selamat dan harapannya kepada penerima Angpao. Contohnya seperti Semoga anda mencapai kemajuan dalam belajar, Semoga anda Sehat selalu, Semoga karir anda semakin baik dan lain sebagainya.
Baca juga : Makna pemberian Angpao di Tahun Baru Imlek
Selamat Tahun Baru Imlek…
Xin Nian Kuai Le…
Be the first to comment