Kalender Imlek berasal dari Kata Mandarin “YIN LI” [阴历] yang memiliki arti penanggalan kalender berdasarkan pergerakan bulan karena tanggal 1 adalah bulan baru dan tanggal 15 pasti merupakan bulan purnama. Kalender Imlek juga disebut dengan “NONG LI” [农历] atau kalender pertanian, karena Kalender Imlek pada zaman dulu juga dipergunakan oleh para petani untuk memperhitungkan hari dan musim yang tepat untuk melakukan pembenihan dan penanaman.
Hari dalam Kalender Imlek
Definisi satu hari adalah Bumi berputar sendiri (rotasi bumi) sebanyak satu putaran dalam mengelilingi Matahari.
Bulan dalam Kelender Imlek
Definisi satu Bulan dalam kalender Imlek adalah berdasarkan siklus bulan baru. Satu bulan dalam kalender Imlek memiliki rata-rata 29,5306 hari. Untuk membulatkan jumlah hari tersebut, digunakanlah 2 (dua) golongan jumlah hari dalam satu bulan, yaitu Bulan Besar yang berjumlah 30 hari dan Bulan Kecil yang hanya berjumlah 29 hari. Biasanya, setiap satu bulan besar diikuti satu bulan kecil di bulan selanjutnya. Tetapi untuk dapat secara tepat memperhitungkan hari pertama bulan baru, kadang-kadang aturan tersebut dikecualikan sehingga kadang-kadang kita dapat menemukan bulan kecil atau bulan besar secara berturut-turut.
Tahun dalam Kalender Imlek
Definisi satu Tahun dalam Kalender Imlek adalah berdasarkan perputaran bumi mengelilingi Matahari sebanyak 1 (satu) putaran. Bumi mengelilingi Matahari dalam satu putaran sebanyak 365,2422 hari. Jumlah hari tersebut lebih banyak dari 12 bulan tetapi lebih sedikit dari 13 bulan. Jika setiap tahunnya kalender Imlek hanya memiliki 12 bulan maka hanya memiliki sekitar 354 hari maka akan kurang sekitar 11 hari dibandingkan dengan jumlah hari dalam 1 (satu) tahun. Setiap tahun kalau kurang 11 hari, maka dalam 3 tahun perbedaan hari sudah mencapai 1 bulan sehingga terjadi kekacauan dalam perhitungan musim. Oleh karena itu, saat penciptaan kalender Imlek diterapkanlah “19 tahun terdapat 7 kali bulan Kabisat (“Run Yue [闰月]”)” untuk mencocokan jumlah hari dimana Bumi mengelilingi Matahari dalam satu putaran.
Setiap 19 tahun terdapat 12 tahun yang memiliki 12 bulan yang disebut dengan tahun “Ping [平年]” dan 7 tahun yang memiliki 13 bulan yang disebut dengan Tahun Kabisat (Run Nian [闰年]). Dengan demikian dalam 19 tahun memiliki 6939,6018 hari, jika dibagi rata-rata maka per tahun memiliki 365,2422 hari. Hal ini hampir sama dengan Jumlah hari dalam setahun dalam Kalender Internasional yakni 365 hari per tahun.
Bagaimana untuk menentukan di tahun mana terdapat bulan kabisat?
Hal ini berhubungan dengan sistem Matahari mengenai Cuaca dan Musim dalam setahun yang disebut dengan “Jie Qi [节气]”. Menurut Kalender Imlek, setahun terdiri dari 12 Jie Qi [节气] dan 12 Zhong Qi [中气] (umumnya disebut dengan 24 Jie Qi). Kalender Imlek mengambil Zhong Qi sebagai standar, setiap bulan pasti memiliki 1 (satu) Zhong Qi. Jarak hari antara satu Zhong Qi dengan Zhong Qi lainnya berkisar sekitar 30,4368 hari, tetapi satu bulan dalam kalender Imlek memiliki 29,5306 hari (berbeda sekitar 0,9062 hari). Berdasarkan perbedaan hari tersebut, Zhong Qi akan bergeser dari pertengahan bulan ke akhir bulan, maka akan ada satu bulan yang tidak memiliki Zhong Qi. Bulan yang tidak memiliki Zhong Qi inilah yang dijadikan sebagai bulan Kabisat Imlek atau “Run Yue [闰月]”.
Sebagai contoh, Jika pada bulan 6 (enam) Imlek Zhong Qi-nya (“Da Shu[大暑]”) berada di bulan 6 tanggal 30 (akhir bulan). Maka pada bulan berikutnya hanya akan memiliki 1 (satu) Jie Qi saja yaitu Li Qiu[立秋] (Awal mulainya musim Gugur). Sedangkan Zhong Qi berikutnya akan jatuh pada satu bulannya lagi. Bulan yang tidak memiliki Zhong Qi (atau hanya memiliki satu Jie Qi) itulah ditetapkan sebagai bulan Kabisat (Run Yue) dalam penanggalan Kalender Imlek.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ke-24 Jie Qi (Musim dan Cuaca) tersebut, silakan kunjungi artikel selanjutnya yang berjudul “24 Jie Qi dalam Kalender Imlek”
Be the first to comment