Sejarah Dinasti Shang

Dinasti Shang dalam Sejarah China

Dinasti Shang dalam Sejarah ChinaDinasti Shang [商朝] (Tahun 1600SM ~ 1046M) adalah Dinasti yang menggantikan Dinasti Xia dan juga merupakan Dinasti kedua dalam Sejarah China. Dinasti Shang memiliki pengaruh penting dalam peradaban dan budaya Tionghoa karena banyak ditemukannya benda-benda kuno peninggalan Dinasti Shang oleh para ahli arkeologi . Dinasti Shang berasal dari sebuah suku yang bertempat tinggal di daerah hilir Huang He (Sungai Kuning) yang bernama Suku Shang.

Sekitar Abad ke-16 Sebelum Masehi,  Suku Shang yang menggunakan gambar Burung sebagai lambang Sukunya ini dipimpin oleh seorang pemimpin suku yang bernama Cheng Tang [成汤].  Cheng Tang merupakan seorang pemimpin yang berkarisma dan didukung penuh oleh anggota Sukunya. Dibantu oleh para menterinya seperti Yi Yin [伊尹] dan Zhong Hui [仲虺], Cheng Tang memulai perlawanan terhadap Kaisar Dinasti Xia yang bermoral rendah dan kejam yaitu Kaisar Xia Jie [夏桀]. Langkah awal Cheng Tang adalah menghancurkan Negara Sekutu Dinasti Xia seperti  Negara Ge[葛], Negara Wei [韦], Negara Gu[顾], Negara Kun[昆], dan Negara Wu [吾] dan akhirnya pada pertempuran “Ming Tiao [鳴條之戰], Pasukan Militer Cheng Tang berhasil mengalahkan Pasukan Kaisar Xia Jie, dengan demikian berakhirlah pemerintahaan Dinasti Xia.

Cheng Tang kemudian membentuk Dinasti baru dengan nama Dinasti Shang, nama Dinasti tersebut diambil dari nama Sukunya yaitu Shang. Cheng Tang juga menobatkan dirinya menjadi Raja Dinasti Shang  dan menetapkan  Kota Bo [] sebagai Ibukotanya (sekarang berada di Yǎnshī  [偃师] Propinsi Hénán 河南). Sekitar Tahun 1600SM, Dinasti Shang [商朝] resmi didirikan.

Cheng Tang memerintah Dinasti Shang selama 12 tahun hingga wafat. Tahta Kerajaanya kemudian dilanjutkan oleh Wai Bing [外丙]. Setelah Raja Wai Bing, tahta kerajaannya dilanjutkan oleh Zhong Ren [仲壬] dan kemudian Tai Jia [太甲]. Masa Pemerintahaan ketiga generasi setelah Raja Cheng Tang tersebut sangatlah pendek, Kekuasaan Dinasti Shang sebenarnya dipegang oleh Yi Yin [伊尹] .  Setelah naik Tahta, Raja Tai Jia bertindak sewenang-wenangnya dan tidak memperhatikan hukum yang ditetapkan oleh pendahulunya sehingga Raja Tai Jia diasingkan oleh Yi Yin ke Kota Tong [桐]. Raja Tai Jia yang diasingkan tersebut kemudian menyesali perbuatannya dan berjanji akan memerintah dengan bijaksana. Oleh karena itu, Yi Yin akhirnya mengembalikan semua kekuasaanya kepada Raja Tai Jia dan menyambut sendiri kembalinya Raja Tai Jia ke Ibukotanya.

Setelah Raja Tai Jia wafat, tahta Kerajaannya diteruskan oleh anaknya yaitu Wo Ding [沃丁] dan diteruskan lagi keTai Geng [太庚], Xiao Jia [小甲], Yong [雍], Tai Wu[太戊] . Dalam masa pemerintahan Raja Tai Geng, Raja Xiao Jia dan Raja Yong, Dinasti Shang tidak mengalami perkembangan yang berarti atau bahkan melemah. Hingga Masa Pemerintahaan Raja Tai Wu [太戊], Dinasti Shang kembali berkembang dan perpolitikan juga menjadi stabil seperti pada masa pemerintahaan Raja Pertamanya yaitu Raja Cheng Tang. Rakyatnya kemudian menjuluki Raja Tai Wu menjadi “Zhong Zong [中宗]”.

Dalam masa ratusan tahun setelah pembentukan Dinasti Shang, Ibukotanya sering berpindah-pindah karena alasan perpolitikan dan perekonomian, hingga pada masa pemerintahan Raja Pan Geng [盘庚] Ibukota Dinasti Shang ditetapkan di Kota Yin [殷]. Oleh Karena itu, Dinasti Shang sering disebut dengan Dinasti “Yin Shang [殷商]”. Setelah menetap di Kota Yin, perekonomian Dinasti Shang berkembang dengan pesat dan perpolitikan juga menjadi sangat stabil.

Pada masa pemerintahan Raja Wu Ting [武丁], pemilihan dan penggunaan orang berbakat menjadi hal yang paling diutamakan. Oleh karena itu, pada masa tersebut, Dinasti Shang menjadi Negara yang terkuat dan menaklukan Negara-negara kecil disekitarnya hingga wilayah kekuasaan Dinasti Shang menjadi lebih luas dan populasi juga bertambah sehingga perekonomian dan produksi pangan dapat bertumbuh dengan baik. Masa Raja Wu Ting merupakan puncak keemasan Dinasti Shang. Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya berkembang dengan pesatnya. Masa tersebut juga dijuluki dengan “Masa Kebangkitan Wu Ding” atau “Wu Ding Zhong Xing [武丁中兴]” .

Setelah Raja Wu Ding meninggal dunia, Dinasti Shang kembali mengalami kemunduran. Tahta kerajaanya diteruskan oleh putranya yaitu Zu Geng [祖庚] kemudian dilanjutkan lagi ke Zu Jia [祖甲] yang juga merupakan anak dari Wu Ding. Dalam Pemerintahaan, kedua Raja tersebut tidak memiliki kemampuan dan juga bermoral rendah sehingga Dinasti Shang menjadi sangat kacau dan Rakyatnya juga sangat menderita. Setelah Raja Zu Jia, tahta kerajaanya diteruskan ke  Lin Xin [廪辛], Kang Ding [康丁], Wu Yi [武已], Wen Ding [文丁], Di Yi [帝已] dan yang terakhir adalah Di Xin [帝辛] atau lebih dikenal dengan Raja Shang Zhou Wang [商纣王]. Perbuatan mereka semuanya tidak jauh berbeda dengan Raja Zu Jia bahkan lebih parah daripadanya.

Raja Shang Zhou Wang [商纣王]  adalah Raja terakhir Dinasti Shang yang terkenal dengan kekejamannya dalam Sejarah China. Kesayangannya terhadap Permaisurinya Da Ji [妲己]  membuat Raja Shang Zhou Wang menjadi lebih Kejam. Satu per satu Menteri yang Setia terhadapnya diusir dan dibunuh, diantaranya adalah Shang Rong [商容], Bi Gan [比干], Wei Zi [微子], Ji Zi [箕子] dan masih banyak lagi. Kekuasaan Pemerintahan sepenuhnya diberikan kepada Fei Zhong [费仲] dan Menteri lainnya yang juga bermoral rendah.

Para Menteri, Bangsawan dan juga para Kepala Negara Adipati sangat kecewa dengan perbuatan Raja Shang Zhou Wang dan menganggap Raja Shang Zhou Wang sudah tidak pantas menjadi Raja mereka. Pada tahun 1027SM, Kepala Negara Adipati Zhou [周] menobatkan diri menjadi Raja Zhou Wu Wang [周武王] kemudian memimpin para Bangsawan dan  Kepala Negara Adipati lainnya melakukan perlawanan terhadap Raja Shang Zhou Wang. Dalam Pertempuran “Mu Ye [牧野], Pasukan Raja Zhou Wu Wang berhasil mengalahkan Pasukan Dinasti Shang. Sadar akan kekalahannya, Raja Shang Zhou Wang kemudian membunuh diri dengan membakar dirinya di Istana. Dengan demikian berakhirlah Dinasti Shang yang memerintahkan Zhong Yuan (China) selama 500-an tahun ini.

Di Bidang Politik, Ekonomi dan Ilmu Pengetahuan, Dinasti Shang mengalami kemajuan yang lebih besar dibandingkan dengan Dinasti sebelumnya yaitu Dinasti Xia. Berdasarkan benda-benda kuno yang berhasil didapatkan oleh para ahli Arkelogi, membuktikan bahwa Dinasti Shang sudah lepas dari sistem kehidupan yang mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya dan sudah memasuki era bertempat tinggal di tempat yang tetap. Di daerah Ibukota Dinasti Shang yaitu Kota Yin [殷], sekarang di Propinsi Henan, Kota An Yang, China, terdapat banyak alat-alat yang dipakai untuk meramal yang terbuat dari kerangka penyu serta peralatan yang dibuat dari perunggu dan Giok. Tulisan-tulisan yang terukir di alat-alat peramal kerangka penyu diyakini oleh para sejarahwan sebagai tulisan Tionghoa paling awal yang pernah dijumpai.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*