Sejarah Guan Yu (Guan Gong)

Sejarah Guan Yu (Guan Gong)

Sejarah Guan Yu (Guan Gong) – Guan Yu [关羽] atau Guan Yun Chang [关云长] adalah seorang tokoh yang hidup pada masa Samkok (Tiga Kerajaan) sebagai Jenderal Besar di Kerajaan Shu Han [蜀汉]. Guan Yu bersama dengan tokoh-tokoh lainnya seperti Jenderal Zhang Fei, Jenderal Zhao Yun dan Penasehat Militer Zhuge Liang membantu Liu Bei mendirikan Negara Kerajaan Shu Han yaitu salah satu NegaraKerajaan di Masa Tiga Kerajaan (Samkok/Sanguo). Guan Yu menjabat sebagai Jenderal Besar dan juga gelar bangsawan Shou Ting Hou [寿亭侯] di Dinasti Han.

Pada tahun 184, Guan Yu melanggar hukum di Kampung halaman yaitu deaerah Hedong  yang memaksanya harus melarikan diri. Setibanya di daerah Zhuo Jun [涿郡], Guan Yu bertemu dengan Liu Bei  [刘备] yang sedang merekrut prajurit untuk membantu pemerintah Dinasti Han dalam membasmi pemberontakan Huang Jin. Karena memiliki tujuan dan cita-cita yang sama yaitu membangkitkan kembali Dinasti Han dan Rakyat dapat hidup damai sejahtera, akhirnya Guan Yu memutuskan untuk ikut Liu Bei dalam memperjuangkan cita-citanya tersebut.

Puluhan Peperangan pun dihadapinya bersama dengan Sahabat Akrabnya Liu Bei dan Zhang Fei [张飞] tanpa ada rasa ketakutan dan kemunduran semangat. Meskipun dalam peperangan kerap terjadi kekalahan dan ketidakpastian, Guan Yu tidak pernah mengeluh dan menyesal serta tetap setia (loyal) terhadap Kakak Angkatnya Liu Bei yang juga sebagai Pemimpinnya.

Tahun 196, Liu Bei bergabung dengan pihak Cao Cao [曹操] yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Dinasti Han serta merupakan kelompok yang memiliki kekuasaan dan kekuatan terbesar. Guan Yu pernah mengusulkan kepada Liu Bei untuk membunuh Cao Cao saat melakukan kegiatan berburu binatang liar di hutan. Tetapi usulan tersebut ditolak oleh Liu Bei.

Pada tahun 199, Liu Bei memberontak Cao Cao karena perbedaan ideologi dan melarikan diri ke Propinsi Xu Zhou [徐州] , Guan Yu ditugaskan untuk menjaga Kota Xia Pi [下邳] sebagai Tai Shou [太守] (setingkat Bupati).

Tahun 200, Cao Cao menyerang Propinsi Xu Zhou, Liu Bei dan Zhang Fei melarikan diri dan tidak tahu keberadaannya. Untuk melindungi Istri Liu Bei, Guan Yu terpaksa menyerahkan diri dan bergabung ke pihak Cao Cao. Cao Cao kemudian mengangkat Guan Yu sebagai Jenderal dan berusaha memenuhi semua kebutuhannya. Cao Cao juga mengutuskan Zhang Liao [张辽] (temannya Guan Yu yang telah bergabung dengan pihak Cao Cao) untuk mengetahui keinginan sebenarnya Guan Yu. Guan Yu kemudian mengatakan kepada Zhang Liao, “Saya sangat jelas bahwa Cao Cao sangat baik terhadap saya, Tetapi saya juga berhutang budi dengan Liu Bei dan pernah bersumpah akan sehidup semati dengannya, Saya tidak akan mengingkari Janji Sumpah tersebut. Oleh karena itu, saya tetap akan berusaha untuk mencari Liu Bei, akan tetapi sebelum saya meninggalkan Cao Cao, saya akan melakukan sesuatu hal yang berjasa untuk membalas budinya”. Setelah mengetahui niat Guan Yu tersebut, Cao Cao merasakan kesetiaan Guan Yu yang luar biasa.

Pada suatu peperangan antara Cao Cao dengan Yuan Shao [袁绍] yang dikenal dengan Perang Guandu [官渡之战], Yuan Shao mengirimkan pasukan dibawah kepimpinan Jenderal terhebatnya yaitu Jenderal Yan Liang [颜良] menyerang daerah Bai Ma [白马] sehingga pertahanan Bai Ma dalam situasi yang sangat mendesak. Cao Cao mengirim bala bantuan yang dipimpin oleh Zhang Liao dan Guan Yu untuk mempertahankan daerah Bai Ma. Pada peperangan tersebut, Guan Yu berhasil memenggal kepala Yan Liang, Pasukan Yan Liang akhirnya mundur dan daerah Bai Ma terselamatkan. Untuk mencegah kepergian Guan Yu, Cao Cao kemudian meminta Kaisar Han Xian Di untuk mengangkat Guan Yu menjadi Bangsawan Shou Ting Hou [寿亭侯].

Tahun 200, Guan Yu akhirnya mengetahui keberadaan Liu Bei, Guan Yu kemudian meninggalkan semua Harta benda hasil penghargaan dari Coa Cao dan pergi untuk menemui Liu Bei. Jenderal-jenderal yang dibawah pimpinan Cao Cao mengusulkan untuk mengejar dan membunuh Guan Yu agar tidak menjadi ancaman dikemudian hari. Tetapi Cao Cao menolak usulan tersebut. Guan Yu berhasil menemui Liu Bei di Kota Ru’nan [汝南].

Pada tahun 208, Liu Bei bersekutu dengan Kelompok Dong Wu (Wu Timur) melakukan perlawanan terhadap serangan Cao Cao, Peperangan ini terkenal dengan Perang  Chi Bi [赤壁之战]. Dalam Perang Chi Bi, Sekutu Liu Bei dan Sun Quan (Dong Wu/Wu Timur) berhasil mengalahkan Cao Cao. Atas bantuan Guan Yu, Zhang Fei dan Zhao Yun, Liu Bei akhirnya berhasil menguasai wilayah Jiang Nan [江南]. Liu Bei kemudian mengangkat Guan Yu sebagai  Tai Shou [太守] (setingkat Bupati) Kota Xiang Yang [襄阳] dengan Jabatan Jenderal.

Tahun 211, Liu Bei melakukan invasi terhadap wilayah Shu [蜀] dan memerintahkan Zhuge Liang [诸葛亮] bersama dengan  Guan Yu untuk menjaga Propinsi Jing Zhou [荆州]. Setahun kemudian, Zhuge Liang juga diperintahkan untuk masuk ke wilayah Shu sehingga hanya tinggal Guan Yu saja yang menjaga Wilayah Propinsi Jing Zhou.

Tiga Kerajaan dalam Sejarah ChinaPada musim semi Tahun 215, Sun Quan gagal meminta kembali wilayah Jing Zhou dari Liu Bei sehingga Sun Quan memerintahkan Lu Meng untuk menyerang dan menduduki daerah Chang Sha [长沙] , Gui Yang [桂阳] dan mengepung daerah Ling Ling [零陵郡]. Pada bulan 5, Liu Bei memimpin 50.000 pasukan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh Pasukan Dong Wu dan juga memerintahkan Guan Yu memimpin 30.000 pasukan untuk membantunya. Tetapi kelompok Dong Wu juga sudah melakukan persiapan yang matang sehingga hampir tidak mungkin untuk merebutnya kembali. Pada saat tersebut, Jenderal Dong Wu yang bernama Lu Su [鲁肃] mengundang Guan Yu untuk bertemu di Kota Yi Yang [益阳] dimana Pasukan Dong Wu berada. Guan Yu menghadiri undangan tersebut dengan hanya membawa 2 orang pendampingnya. Guan Yu pun berhasil kembali dengan selamat.

Tahun 219, Liu Bei menobatkan dirinya menjadi Raja Han Zhong [汉中王] dan mengangkat Guan Yu menjadi Jenderal Besar. Bulan 7, Guan Yu tidak menghiraukan ancaman dari Dong Wu sehingga melakukan penyerangan terhadap Kota Fan Cheng [樊城] yang merupakan wilayah kekuasaan Negara Kerajaan Wei Cao Cao.  Cao Cao kemudian mengirimkan bala bantuan yang dipimpin oleh Jenderal Yu Jin [于禁], Guan Yu mengambil strategi dengan mengiringi air sungai Han ke daerah tempat bala bantuan Kerajaan Wei berada sehingga berhasil menghancurkan seluruh pasukan bantuan yang berasal Negara Kerajaan Wei serta menangkap Jenderal Yu Jin. Cao Cao merasa terancam dan berniat untuk memindahkan Ibukotanya. Tetapi penasehatnya Sima Yu [司马懿] mengusulkan untuk bersekutu dengan Sun Quan (Raja Dong Wu) untuk menyerang Pasukan Guan Yu dari belakang. Cao Cao menyetujui usulan tersebut dan Sun Quan pun bersedia untuk melakukan persekutuan dengan Cao Cao. Sun Quan kemudian memerintahkan Jenderal Lu Meng untuk mempersiapkan penyerangan. Atas usulan dari penasehat militernya, Cao Cao sengaja membocorkan penyerangan Sun Quan ini kepada Guan Yu dengan maksud agar Guan Yu dapat mundur dan membatalkan penyerangan lebih lanjut. Setelah mengetahui bahwa Jenderal Lu Meng sudah mempersiapkan penyerangan terhadap Propinsi Jing Zhou, Guan Yu menjadi ragu dan tertunda dalam pengambilan keputusan apakah ingin terus maju menyerang Kerajaan Wei atau mundur untuk memperkuat pertahanan di Propinsi Jing Zhou.

Di tambah lagi, anak buah Guan Yu yang ditugaskan dalam menjaga pertahanan di Wilayah Nan Jun [南郡] seperti Mi Fang [糜芳] dan Jenderal Fu Shi Ren [傅士仁] yang tidak puas dengan Guan Yu juga membelot ke pihak Sun Quan. Pasukan Kerajaan Wu juga menyandera keluarga-keluarga Prajurit Shu, dengan demikian semangat perjuangan para prajurit Shu menjadi sangat rendah. Pasukan Kerajaan Wu yang telah bekerjasama dengan Kerajaan Wei kemudian melakukan pengepungan terhadap pasukan yang dipimpin oleh Guan Yu dan akhirnya berhasil dikalahkan oleh pasukan sekutu Kerajaan Wu dan Kerajaan Wei.

Guan Yu bersama dengan beberapa prajurit Kerajaan Shu yang tersisa mundur dan menuju ke wilayah kekuasaan Kerajaan Shu yakni Kota Shang Yong [上庸]. Tetapi sebelum tibanya di perbatasan wilayah kerajaan Shu, Guan Yu ditangkap oleh seorang prajurit Kerajaan Wu yang bernama Ma Zhong [马忠]. Guan Yu yang memiliki loyalitas tinggi terhadap Liu Bei tetap tidak ingin menyerahkan diri dan akhirnya dibunuh oleh Kerajaan Wu dengan hukuman penggal kepala. Guan Yu wafat pada usia 56 tahun.

Di Agama Buddha, Guan Yu adalah Bodhisatwa pelindung Dhamma. Sedangkan di Taoisme dan Konfusianisme, Guan Yu adalah Lambang Kesetiaan (Loyalitas) dengan gelar “Guan Sheng Di Jun [关圣帝君]”.

Di kalangan warga Tionghoa, Guan Yu lebih dikenal nama “Guan Gong [关公]”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*