Periode Negara Berperang (Zhan Guo) dalam Sejarah China

zhan guo (periode negara perang)  chinaPeriode Negara Berperang (Tahun 403SM – 221SM) adalah sebutan suatu periode pada akhir-akhir Dinasti Zhou dimana pada saat itu negara-negara adipati saling bermusuhan dan berebutan wilayah kekuasaan. Menurut para ahli sejarah, periode Negara Berperang (Zhan Guo [战国]) ini dimulai dari Negara Adipati Jin [晋国] dipecahkan menjadi 3 Negara Adipati baru yaitu Negara Han, Negara Wei dan Negara Zhao pada tahun 403 SM sampai daratan China dipersatukan kembali oleh Dinasti Qin di tahun 211 SM.Pada Periode Negara Berperang, negara-negara Adipati yang yang tersisa hanya tinggal 7 negara terkuat yaitu Negara Qin [秦国], Negara Chu [楚国], Negara Han [韩国], Negara Qi [齐国], Negara Wei [魏国], Negara Yan [燕国] dan Negara Zhao [赵国]. Sedangkan negara-negara Adipati lainnya berhasil ditaklukan oleh 7 Negara Kuat tersebut.

Berikut ini adalah Ringkasan singkat tentang 7 Negara Kuat pada zaman periode Negara Berperang :

Negara Kerajaan Qin [秦国]

Negara Adipati Kerajaan Qin merupakan negara yang relatif lemah pada masa semi gugur sehingga para kepala negara Kerajaan Qin selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar dapat berubah menjadi negara yang disegani oleh Negara Adipati lainnya. Pada tahun 361 SM, Kepala Negara Qin Xiao Gong [秦孝公]  melakukan pengrekrutan orang-orang berbakat. Salah satu warga Negara Kerajaan Wei yang direkrut bernama Shang Yang [商鞅] berhasil menyakinkan Qin Xiao Gong untuk melakukan reformasi besar-besaran. Dinasti Qin memasuki era perkembangan yang baru. Shang Yang melakukan reformasi sistem pertanahan, memberikan penghargaan kepada warga negara yang berjasa dan menata ulang sistem kependudukan serta beberapa reformasi di bidang politik dan ekonomi sehingga Dinasti menjadi sebuah Negara Kerajaan yang Makmur dan berhasil menjadi salah satu negara terkuat pada zaman periode negara berperang (Zhan Guo). Tetapi reformasi Shang Yang selalu dihalangi oleh pihak konvensional,  Shang Yang kemudian dihukum mati oleh Raja Qin yang baru yakni Raja Qin Hui Wang [秦惠王]. Reformasi yang dilakukan oleh Shang Yang diterima oleh sebagian besar Rakyat negara Kerajaan Qin, reformasi yang dilakukan Shang Yang berhasil menjadi dasar dari kebijakan Negara Kerajaan Qin yang juga merupakan salah satu pondasi yang kuat hingga Kerajaan Qin berhasil mempersatukan Negara China.

Negara Kerajaan Han [韩国]

Negara Kerajaan Han adalah salah satu negara pecahan dari Negara Adipati Jin [晋国] . Di bagian Timur adalah Negara Kerajaan Wei dan bagian barat adalah Han Gu Guan [函谷关] milik Negara Kerajaan Qin. Negara Kerajaan Han yang terletak di daerah strategis militer ini selalu mengakibatan Negara Kerajaan Han berada di posisi terancam sehingga peperangan kerap terjadi di Negara Kerajaan Han. Pada tahun 358 SM, Kepala Negara Han Zhao Hou [韩昭侯] menggunakan reformis Shen Bu Hai [申不害] sebagai Perdana Menteri dan menerapkan berbagai kebijakan politik yang tegas dan ketat sehingga Negara Kerajaan Han dapat memperkuat sementara kondisi Negaranya. Tetapi  tak lama kemudian, kekuatan tersebut melemah sehingga menjadi negara kerajaan yang pertama dimusnahkan oleh negara kerajaan Qin.

Negara Kerajaan Wei [魏国]

Sama seperti Negara Han, Negara Kerajaan Wei juga merupakan salah satu Negara yang terpecah dari Negara Adipati Jin, tetapi Negara Kerajaan Wei merupakan yang terkuat diantara negara pecahan tersebut. Kepala Negara Wei Wen Hou [魏文侯] melakukan reformasi Li Kui [李悝变法] yang menjadikan Perpolitikan, Perekonomian dan Kemiliteran semakin kuat. Pada tahun 344 SM, Raja Wei Hui Wang [魏惠王] memindahkan Ibukkota dari Kota “An Yi [安邑]” ke Kota “Da Liang [大梁]”  (sekarang di Propinsi Henan, Kota Kaifeng).  Tahun 354 SM, Negara Kerajaan Wei melakukan invasi terhadap Negara Kerajaan Zhao [赵国], Negara Kerajaan Qi [齐国] kemudian mengirimkan bala bantuan untuk menyelamatkan Negara Kerajaan Zhao dan berhasil mengalahkan Negara Wei. Setelah itu, Jenderal Tian Ji [田忌] dan Penasehat Militer Sun Bin [孙膑] menggunakan Taktik perang “Menambahkan Tentara, Mengurangi Jumlah Kompor masak” atau “Zeng Bing Jian Zao [增兵减灶]” berhasil mengalahkan lagi Tentara Negara Kerajaan Wei di daerah Ma Ling [马陵]. Setelah kekalahan tersebut, Negara Kerajaan Wei benar-benar terpukul dan tidak bisa bangkit lagi sebagai Negara kuat sampai akhirnya dimusnahkan oleh Dinasti Qin.

Negara Kerajaan Zhao [赵国]

Negara Kerajaan Zhao juga merupakan Negara Kerajaan yang terpecah dari Negara Adipati Jin. Ibukota Negara Zhao adalah Han Dan [邯郸]. Negara Kerajaan Zhao bertetangga dengan Negara Kerajaan Qi dan Negara Kerajaan Yan. Di Negara Kerajaan Zhao, terdapat Lin Xiang Ru [蔺相如] sebagai Perdana Menteri yang berbakat dan Jenderal  Lian Po [廉颇] serta pejabat-pejabat lainnya yang setia terhadap Negara sehingga menjadikan Negara Zhao menjadi Negara yang Kuat pada saat itu. Tetapi pada tahun 260 SM, Jenderal Negara Qin Bai Qi [白起] menggunakan  taktik yang merusak hubungan Raja Zhao dengan Jenderal Lian Po dan Perdana Menteri Lin Xiang Ru hingga akhirnya Raja Zhao mengutuskan Jenderal Zhao Kuo untuk melakukan perlawanan terhadap Negara Qin. Oleh karena itu, Pasukan Militer Qin berhasil mengalahkan Pasukan Militer Zhao di Chang Ping serta membunuh sebanyak Empat Ratus Ribu (400.000) Prajurit Negara Zhao hingga akhirnya dimusnahkan oleh Dinasti Qin.

Negara Kerajaan Yan [燕国]

Negara Kerajaan Yan pada awalnya adalah sebuah Negara kecil yang berada di bagian utara, karena letaknya yang agak jauh dari pusat (Zhong Yuan), maka Negara Kerajaan Yan dapat menikmati ketenangan dan terhindar dari peperangan dalam waktu yang cukup lama sehingga pada akhir-akhir zaman semi gugur Negara Kerajaan Yan telah tumbuh menjadi sebuah Negara yang besar dan kuat. Pada zaman periode Negara berperang (Zhan Guo), Pangeran Dan [太子丹] merasakan kekuatan Negara Qin yang akan mengancam keberadaan Negara Yan, Pangeran Dan kemudian mengutuskan seorang pembunuh yang bernama Jing Ke [荆轲] untuk membunuh Raja Qin, tetapi gagal. Hal ini membuat Raja Qin marah dan benci terhadap Negara Yan. Akhirnya, pada tahun 226 SM, Raja Qin menyerang Negara Yan dan berhasil menduduki Ibukotanya yaitu Kota “Ji [蓟]” (sekarang adalah Bei Jing). Dengan demikian berakhirlah Negara Kerajaan Yan.

 

Negara Kerajaan Qi  [齐国]

Negara Kerajaan Qi merupakan Negara yang terkuat diantara Negara-negara lainnya pada zaman semi gugur (Chun Qiu [春秋])dan Periode Negara Berperang (Zhan Guo [战国]). Karena letaknya yang berjauhan dengan Negara Kerajaan Qin, Negara Qi hampir tidak pernah berperang dengan Negara Qin. Pada tahun 214 SM, saat Negara Yan terjadi kekacauan dalam perebutan kekuasaan internal, Raja Qi Xuan Wang [齐宣王] mengambil kesempatan untuk menyerang dan berhasil menduduki ibukota Negara Yan yaitu Kota Ji [蓟], tetapi karena penolakan Rakyat Negara Yan yang sangat luar biasa, akhirnya Pasukan Militer Negara Kerajaan Qi mundur dan kembali ke negaranya. Raja Yan Zhao Wang [燕昭王] kemudian membalas dendam dengan mengadakan persekutuan dengan Negara Kerajaan Qin, Negara Kerajaan Chu, Negara Kerajaan Wei, Negara Kerajaan Zhao dan Negara Kerajaan Zhao melakukan penyerangan secara besar-besaran terhadap Negara Kerajaan Qi. Pasukan sekutu berhasil menduduki sebagian besar wilayah Negara kerajaan Qi dalam waktu hanya setengah tahun, Kerajaan Qi hampir saja musnah karena hanya tinggal 2 Kota yang berhasil dipertahankannya. Jenderal Negara Qi yang bernama Tian Dan [田单] kemudian menggunakan 2 Kota tersebut sebagai Pusat perlawanan kembali, dan akhirnya Jenderal Tian Dan berhasil mengalahkan Pasukan Yan dan mempertahankan Negara Qi. Tetapi peperangan yang terus menerus selama 5 tahun ini membuat Negara Kerajaan Qi menjadi sangat lemah dan tidak dapat bangkit kembali lagi hingga terakhir dimusnahkan oleh Dinasti Qin.

 

Pada zaman periode Negara berperang ini, banyak pemikir-pemikir dan ahli filsafat yang bermunculan, diantaranya adalah Kongfucu yang mewakili konfusianisme, Lao tze dan Chuang Tze yang mewakili Taoisme, Han Fei Zi yang mewakili Legalisme serta pemikir-pemikir lainnya yang mengajarkan teori-teori untuk memajukan pemerintahan dan perekonomian. Teori-teori dan pemikiran-pemikiran diutarakan oleh para pemikir saat itu sangat mempengaruhi perpolitikan, perekonomian serta sosial budaya pada zaman periode Negara Berperang bahkan pengaruhnya juga dapat kita rasakan hingga saat ini.

Tahun 230SM, Raja Qin Yin Zheng [赢政] memulai perjuangan mempersatukan daratan China, hanya dalam waktu 9 tahun, tepatnya tahun 221SM, Negara Kerajaan Qin berhasil mempersatukan kembali daratan China dengan memusnahkan 6 Negara lainnya yakni Negara Kerajaan Han, Negara Kerajaan Zhao, Negara Kerajaan Wei, Negara Kerajaan Chu, Negara Kerajaan Yan serta Negara Kerajaan Qi.  China yang terpecah belah selama 600 tahun akhirnya bersatu kembali menjadi satu kebangsaan tunggal yaitu Bangsa China. Negara Kerajaan Qin memulai sejarah baru China dengan menyebutnya Dinasti Qin [秦朝].

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*